Produk

Minggu, 14 April 2019

MANAJEMEN STRATEGIS


A.        Manajemen Strategis
a)      Definisi Strategi
Terdapat banyak definisi dari strategi itu sendiri, jika dilihat dari sudut pandang epistimologis strategi diambil dari bahasa Yunani, yaitu strategos yang diartikan sebagai komandan militer atau pemimpin tentara. Abraham (2004) menyimpulkan bahwa strategi erat kaitan dengan berpikir secara strategi, merencanakan strategi dan berbagai alternatif strategi.
b)      Strategi manajemen
J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen dalam (Alma:150) mengatakan strategi manajemen adalah seperangkat keputusan yang berkesinambungan dengan tindakan yang menjadi arah jalannya sebuah perusahaan, didalamnya terdapat pelaksanaan, evaluasi dan pengawasan.
Definisi lain mengatakan bahwa strategi sebagai seni dan ilmu yang menentukan keputusan tentang suatu formulasi, pelaksanaannya, dan evaluasi yang saling melengkapi dalam mencapai tujuan.
Rahayu Agus dalam (Alma;2009) mengatakan bahwa strategi adalah kesatuan rencana yang luas dan terintregasi dengan kekuatan internal organisasi dan eksternal. Strategi dibuat untuk memastikan jalannya organisasi agar tepat dalam pelaksanaannya sehingga mewujudkan tujuannya.
c)      Definisi Manajemen
Dari segi etimologis kata manajemen berasal dari bahasa Inggris Management yang terdiri dari kata manage diambil dari kata manus yang berarti to control by hand (Silalahi, 2015: 3). Definisi manajemen berkembang sedemikian rupa sehingga muncul berbagai pengertian manajemen dengan berbagai perspektif pula. Menurut Stoner J.A., R.E. Freeman., dan D.R. Gilbert Jr. 1995 dalam Wijayanto (2012: 1) manajemen merupakan rangkaian proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap usaha atau kinerja anggota organisasi beserta penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar meraih tujuan yang sudah ditetapkan. Sedangkan menurut Mary Parker manajemen adalah seni, seni bagaimana dalam memecahkan masalah dan menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan orang lain.
Manajemen juga dapat diartikan sebagai ilmu dan sebuah seni yang terdiri dari ilmu perencanaan, seni pengorganisasian, seni pelaksanaan maupun ilmu pengawasan yang dikelola dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun non manusia guna mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien.
Konsep dasar manajemen dapat dijelaskan melalui bagan seperti berikut :
A
O
C
P
 




                                                            Manajemen




Manajemen terdiri dari serangkaian proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan evaluasi (controling) yang saling berkesinambungan secara sistematis satu sama lain guna mencapai hasil yang maksimal dalam meraih tujuannya.

Minggu, 31 Maret 2019

PEMBANGUNAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN SEBAGAI INVESTASI BESAR SEBUAH NEGARA


Pendidikan pada hakikatnya merupakan upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya seperti kata Ki Hajar Dewantara. Pendidikan adalah fondasi bagi kemajuan bangsa karena dalam pendidikan menurut Ali Mohammad (2009: 63) telah meletakkan sendi pembangunan manusia Indonesia yang mempunyai karakteristik-karakteristik tiga anasir yakni yang pertama adalah kecerdasan, yang meliputi kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual lalu pada anasir yang ke dua meliputi akhlak mulia, dan yang ke tiga adalah karakter pribadi, yang mencangkup sehat, terampil, kreatif, mandiri, bertanggung jawab dan demokratis. Hal itu sejalan dengan pentingnya pendidikan bagi bangsa ini karena untuk memajukan negara menurut Deddy T. Tikson (2005) terdapat lima indikator dan salah satu indikatornya adalah Human Development Index (HDI). Untuk meningkatkan Human Development Index atau indeks pembangunan manusia maka perlu sebuah pembangunan pendidikan yang masif mulai dari pendidikan dasar sampai tinggi sehingga nilai indeks pembangunan manusia dapat meningkat dari tahun ke tahun yang lalu mengantarkan pada keberhasilan pada salah satu indikator negara maju. Jika di telisik lebih lanjut akan terjadi suatu siklus dalam pembangunan negara ini yakni, jika pembangunan dalam bidang pendidikan ini dioptimalkan anak-anak yang dididik akan mempunyai tiga anasir tadi sehingga akan mendapatkan kesuksesan diberbagai bidang lalu menambah angka Human Development Index untuk menjadikan sebuah negara dikatakan maju. Dapat dikatakan bahwa Investasi terbesar dalam memajukan negara adalah dengan pembangunan dalam bidang pendidikannya.

A.        KONTENS
Pendidikan merupakan suau hal yang vital dalam sebuah negara, karena dengan adanya pendidikan yang baik akan dapat membuat sebuah negara yang maju dan dapat bersaing dengan negara lain. Pembangunan dalam bidang pendidikan merupakan hal yang pelu diperhatikan pada masa, dikarenakan pendidikan merupakan investasi besar untuk sebuah negara. Pendidikan perlu di kembangkan agar lebih baik lagi agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang saat ini sudah lebih maju lagi. Kini teknlogi sudah lebih canggih, sebagian besar pendidikan di Indonesia sudah menggunakan teknologi untuk menunjang pembelajaran di dalam kelas. Pembangunan dalam bidang pendidikan pun tidak hanya dapat dilakukan lewat pembangunan infrastruktur tetapi juga dapat dilakukan lewat pembangunan karakter masyarakat.
Dengan adanya perbaikan pembangunan pada dunia pendidikan dapat membuat sebuah negara tersebut menjadi negara yang memiliki pendidikan yang layak, dan bisa bersaing dengan negara lain. Pembangunan pendidikan akan mencetak para generasi penerus bangsa yang memiliki kecerdasan bukan hanya dalam pengetahuannya namun dalam dunia sosial juga akan menjadi lebih peduli terhadap sesama. Negara memang harus lebih memikirkan mengenai pembangunan pendidikan yang lebih baik lagi agar seluruh warga di negara tersebut mendapatkan layanan pendidikan yang merata.
Meskipun demikian, Sebuah pembangunan pendidikan tidak hanya dilaksanakan oleh pemerintah saja, melainkan bersama seluruh komponen masyarakat yang terlibat dalam suatu negara. Investasi pendidikan yang terkecil adalah lewat orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya sampai dengan jenjang pendidikan tinggi. Orang tua juga bisa melakukan pembangunan pendidikan lewat pembentukan karakter anak dilingkungan keluarga sehingga menciptakan anak yang menyukai kegiatan-kegiatan produktif dan bermanfaat bagi orang lain. Tetapi fasilitas penunjang keilmuan juga harus diberikan dengan layak oleh pemerintah sehingga meningkatkan prestasi-prestasi peserta didik lewat fasilitas tersebut.
Pembangunan dalam bidang pendidikan sebagai investasi masa depan juga bisa dilakukan dengan menyediakan laboratorium-laboratorium untuk penunjang penilitian dan keilmuan. Tetapi juga harus berjalan dengan kesadaran peserta didik bahwa keilmuan itu sangat penting didalami untuk menuju negara yang sejahtera. Dengan kesadaran keilmuan yang berorientasi pada pemecahan masalah dan menciptakan inovasi baru akan menjadikan bangsa dan negara lebih baik dari masa ke masa.

B.        PENUTUP
            Sebagai masyarakat yang peduli terhadap pendidikan maka layaklah pembangunan dalam bidang pendidikan tersebut dapat dijadikan sebagai investasi masa depan bangsa. Pembangunan dalam bidang pendidikan tak hanya dapat dilakukan lewat pembangunan infrastruktur pendidikan saja, namun juga harus dilakukan lewat pembangunan karakter pada masyarakat suatu negaranya. Tanpa pembangunan karakter yang mempunyai kesadaran terhadap pentingnya pendidikan maka sebanyak apapun fasilitas yang disediakan oleh pemerintah akan menjadi percuma saja karena tidak dapat digunakan oleh sasaran yang ditujukan. Jika sudah dibangun bidang pendidikannya lewat struktur dan infrastruktur pendidikan maka kemajuan negara akan menjadi lebih pesat.

Minggu, 10 Maret 2019

TEORI PERKEMBANGAN REMAJA


1.    Teori Ekologi Bronfenbrenner
Teori Ekologi Bronfenbrenner :fokus utamanya adalah pada konteks sosial di mana anak tinggal dan orang-orang yang memengaruhi perkembangan anak.Teori Ekologis Bronfenbrenner, berusaha menjelaskan bagaimana system lingkungan memengaruhi perkembangan anak-anak. Bronfenbrenner mendeskripsikan lima system lingkungan yang mencakup input mikro dan makro :mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem, dan kronosistem.
a.       Sebuah mikrosistem adalah setting dimana individu menghabiskan banyak waktu. Beberapa konteks dalam sistem ini antara lain adalah keluarga, teman sebaya, sekolah, dan tetangga. Dalam mikrosistem ini, individu berinteraksi langsung dengan orang tua, guru, teman seusia, dan orang lain. Manurut Bronfenbrenner, murid bukan penerima pengalaman secara pasif di dalam setting ini, tetapi murid adalah orang yang berinteraksi secara timbal balik dengan orang lain dan membantu mengkonstruksi setting tersebut.
b.      Sebuah mesosistem adalah kaitan antar-mikrosistem. Contoh adalah hubungan antara pengalaman dalam keluarga dengan pengalaman di sekolah, dan antara keluarga dan teman sebaya.
c.       Eksosistem (exosystem) terjadi ketika pengalaman di setting lain (dimana murid tidak berperan aktif) memengaruhi pengalaman murid dan guru dalam konteks mereka sendiri.
d.      Makrosistem adalah kultur yang lebih luas meliputi kebudayaan dimana individu hidup. Kita ketahui bahwa kebudayaan mengacu pada pola prilaku, keyakinan, dan semua produk lain dari sekelompok manusia yang diteruskan dari generasi ke generasi.. Kultur adalah istilah luas yang mencakup peran etnis dan faktor sosioekonomi dalam perkembangan anak. Kultur adalah konteks terluas di man amurid dan guru tinggal, termasuk nilai dan adat istiadat masyarakat.
e.       Kronosistem adalah kondisi sosiihistoris dari perkembangan anak. meliputi pemolaan peristiwa-peristiwa sepanjang rangkaian kehidupan dan keadaan sosiohistoris. Misal, dalam mempelajari dampak perceraian terhadap anak-anak, para peneliti menemukan bahwa dampak negatif sering memuncak pada tahun pertama setelah percaraian. Atau dengan mempertimbangkan keadaan sosiohistoris, dewasa ini, kaum perempuan tampaknya sangat didorong untuk meniti karier dibanding pada 20 atau 30 tahun lalu.
Marilahkitaeksplorasitigakonteksdimanaanak-anakmenghabiskanbanyakwaktumereka :keluarga, temansebaya, sekolah.
Sub Keluarga :Pada teori ini tidak dapat dipungkiri bahwa yang paling mempengaruhi adalah yang ranah interaksinya sangat berdekatan yaitu diantaranya keluarga.Faktor keluarga sangat berpengaruh terhadap timbulnya kenakalan remaja. Kurangnya dukungan, perhatian, penerapan disiplin yang salah atau tidak efektif seperti penerapan disiplin yang terlalu mengekang atau otoriter maupun terlalu bebas atau permisif, terlebih lagi kurangnya kasih sayang, adalah merupakan faktor-faktor yang diduga bisa menjadi pemicu timbulnya kenakalan remaja. Perselisihan dan stres yang dialami keluarga erat pula hubungannya dengan kenakalan remaja.Beberapa hal yang bisa ditimbulkan keluarga berkaitan dengan pemicu kenakalan remaja misalnya adalah keluarga yang broken home. Masa remaja yang cenderung dengan masa kritis dimana merupakan masa peralihan menuju dewasa, pada masa tersebut merupakan proses perkembangan yang cukup membingungkan bagi seorang remaja.Dalamteoriini, hubunganantarakeluargadansekolahmerupakanmesosistem yang penting. 
Sub Teman Sebaya :Teman sebaya memiliki peran yang sangatpenting bagi perkembangan anak khususnya remaja baik secara emosional maupun secara sosial. Bronfenbrenner, menyatakan bahwakelompok teman sebaya merupakan sumber afeksi, simpati, pemahaman, danpanduan moral, tempat bereksperimen, dan setting untuk mendapatkan otonomidan independensi dari orang tua.Dalamsebuahstudi, hubungantemansebaya yang burukpada masa kanak-kanakberhubungandengandikeluarkannyasianakdarisekolahdanperilakuburukselama masa remaja. Robinson jugamengemukakan bahwa keterlibatan remaja dengan teman sebayanya, selainmenjadi sumber dukungan emosional yang penting sepanjang transisi masaremaja, juga sekaligus dapat menjadi sumber tekanan bagi remaja. Artinya, kekuatankelompok sebaya dapat membentukkarakter anak. Para ahliperkembangantelahmenemukan lima jenis status sebaya, yaituanak popular, anakbiasa, anak yang terabaikan, anak yang ditolakdananak yang kontroversial.Memilikipersahabatan yang dikendalikankonflikdanpaksaanbukanlahsuatukeuntungandalamperkembangan, karenaremaja yang bertemandenganseseorang yang beberapatahunlebihtuadarinyabiasanyamemilikibanyakperilakumenyimpang. Teoriinikurangmemperhatikan factor biologisdankognitif.
2.    Teori Perkembangan Rentang Kehidupan Erikson
Erik Erikson berpendapat bahwa isu yang paling penting dalam masa remaja melibatkan perkembangan identitas, mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan seperti ini :Siapakah aku? Siapakah diriku seutuhnya? Apa yang akan kulakukan dengan hidupku?
Seperti Freud, Erikson yakin bahwa meskipun dorongan biologis memiliki arti penting, namun tekanan sosial dan kekuatan lingkungan memiliki dampak yang lebih besar. Pengamatan terperinci atas kekuatan-kekuatan seperti ini dalam kehidupan individu akan memperlihatkan apa yang oleh Erikson disebut psikohistori yakni riwayat kejadian-kejadian sosial yang berinteraksi dengan proses-proses biologis sehingga menghasilkan perilaku. Teknik yang banyak dihubungkan oleh Erikson adalah menghubungkan antara pengalaman masa lalu individu dengan perilaku mereka sekarang sebagai upaya untuk memahami faktor-faktor motivasi, hasil-hasil perilaku, dan kebutuhan-kebutuhan individu pada masa berikutnya.
Strategi Mendidik Anak Menurut Teori Erikson
a)      Mendorong insiatif dalam diri anak-anak.anak-anak pada program pendidikan pra sekolah dan masa kanak-kanak awal harus diberi banyak kebebasan untuk mengeksplorasi dunia mereka.mereka harus diijinkan untuk memilih beberapa aktifitas di mana mereka akan terlibat dan dan diberi materi yang menarik untuk merangsang imajinasi mereka.anak-anak pada tingakatan ini senang bermain.bermain tidak hanya memberi manfaat untuk perkembang sosial emosional mereka tetapi juga mearupakan media yang penting untuk pertumbuhan kognitif mereka.
b)      Mendorong anak-anak sekolah dasar untuk lebih rajin. Para guru mempunyai tanggung jawab khusus untuk mendorong anak-anak lebih rajin. Erikson berharap guru-guru dapat memberi susasana yang mebuat anak-anak bergairah untuk belajar.
c)      Menstimulasi eksplorasi identitas pada masa remaja. Kenali bahwa identitas siswa itu bersifat multi dimensional. Aspek-aspek mencangkup tujuan pendidikan, perestasi intelektual, serta minat dan hobi olah raga, musik dan bidang-bidang lain.mintalah para remaja untuk menulis esay tentang aspek-aspek tersebut, mengeksplorasi siapa diri mereka, dan apa yang mereka ingin mereka lakukan dalam hidup mereka.dorongah para remaja untuk berpikir secara independend dengan bebas mengungkapkan pandangan mereka.
d)     Periksalah hidup anda sebagai guru melalui lensa delapan tahapan Erikson. Sebagai contoh, anda mungkin berada pada usia dimana Erikson mengatakan bahwa isu yang paling penting adalah identitas versus kebingungan identitas. Sebuah aspek penting dari perkembangan bagi orang dewasa awal adalah memiliki hubungan yang positif dan akrab dengan orang lain.
e)      Manfaatkan karakteristik dan beberapa tahapan Erikson yang lain. Guru-guru yang kompeten, dapat dipercaya, menunjukan inisiatif, rajin dan menunjukan penguasaan, serta termotivasi untuk mengontribusikan sesuatu yang berarti untuk generasi berikutnya.

Tentang Manusia dan Impian

Tentang Manusia dan Impian Manusia pada dasarnya dilahirkan dari impian orang tuanya untuk mempunyai anak, dan  setelah itu dibesarkan...